Desember baru saja berlalu. Bagi anak sekolah, Desember merupakan bulan penerimaan hasil belajar selama semester pertama dan dilanjutkan liburan semester. Dari hasil belajar selama satu semester yang tertuang dalam rapot tersebut anak akan tahu kualitasnya sebagai siswa di sekolah atau di kelasnya. Malam itu tidak seperti biasa. Anak-anak berkumpul di hall. Selain membawa Al-Quran juga … Continue reading Maaf Pak, Saya Gagal
Kategori: Peduli Pendidikan
"Bu, maaf. Saya sudah tidak sanggup mengajar Tino. Sejak kelas 5 lalu sebenarnya saya sudah kewalahan menghadapi kenakalannya." Saat saya visitasi dulu, bapak dan ibunya ternyata cuek dengan kelakuan anaknya. Malah menyalahkan saya sebagai gurunya. Nah, kemarin saya sampaikan kepada bapaknya, bahwa Tino tidak pernah mau mengerjakan tugas maupu soal-soal latiha ujian. Kemudian saya tanyakan, … Continue reading Sudah Aku Pasrahkan ke Sekolah
Kita mengenal tri pusat pendidikan: sekolah, rumah, dan masyarakat. Artinya, pendidikan yang terjadi pada peserta didik berada dan dipengaruhi oleh ketiga pusat pendidikan tersebut. Namun, akhir-akhir ini gema dan makna istilah tersebut mulai menghilnag. Menghilang bersamaan semakin acuhnya masyarakat terhadap nasib pendidikan kita. Sekolah/madrasah kemudian menjadi biang keladi segala nasib yang menyangkut produk pendidikan. Terlebih … Continue reading Tadi Jajan Apa, Nak?
Sebenarnya sudah saya duga jawaban yang akan saya terima dari para siswa. Benar, dari 76-an siswa kelas IX yang sebentar lagi akan menempuh ujian, tidak ada seperempatnya yang mengacungkan tangan sebagi tanda bahwa tadi malam mereka belajar. Jawaban-jawaban serupa sering, dan amat sering saya temukan. Hal tersebut tidak hanya di tempat tugas baruku, MTs Negeri … Continue reading Siapa yang Tadi Malam Belajar?
Sekan tidak ada habisnya menuliskan keberagamaan para siswa di pinggiran Gunungkidul. Beberapa tulisan saya telah mencoba menggambarkan kenyataan yang ada di tengah masyarakat (sekolah/madrasah maupun masyarakat nyata). Juga telah saya paparkan, meskipun dengan bahasa ringan sejarah dakwah di Semanu khususnya. Gambaran masa lalu dan masa sekarang pun sempat saya sajikan meski masih sangat sederhana dengan … Continue reading Syawal yang belum Bermakna Peningkatan.
Pencitraan Madrasah Pemerintah kita sesungguhnya tidak bermaksud membedakan antara sekolah dengan madrasah. Seluruh produk hukum terkait pendidikan telah menyejajarkan antara sekolah dengan madrasah: SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA. Sehingga tidak boleh lagi ada perasaan bahwa madrasah lebih rendah dari sekolah. Atau sebaliknya. Kalau toh ada perbedaan, sebenarnya hanya terletak pada penciriannya, bahwa madrasah merupakan sekolah bercirikhas Islam. … Continue reading Pencitraan Madrasah
Regulasi pendidikan pada orde reformasi ini sangat cepat. Dari undang-undang, peraturan-peraturan, sampai surat edaran yang terkait dengan pendidikan sangat lumayan banyak. Dan, dari seluruh aturan pendidikan tersebut nyaris tidak ada lagi dikotomi: sekolah-madrasah. Namun, masih ada saja yang punya anggapan bahwa masih ada diskriminasi pemerintah dalam menyikapi anak bangsa, yang di sekolah dan yang … Continue reading MADRASAH MASIH BANYAK MASALAH (!?)
Lulus, adalah kata akhir dari sebuah perjuangan pendidikan. Lulus selalu didambakan oleh peserta didik maupun tenaga pendidik. Namun, akhir-akhir ini kata lulus tidak lagi menjadi kata yang angker; sehingga harus diusahakan seoptimalnya. Bukti telah berbicara, "Ah, paling nanti nilai juga dikatrol!" Atau adalam bentuk ucapan yang lain, "Lulus, masak nilai sekolah (NS) tidak akan ditinggikan. … Continue reading PENDIDIKAN KITA: PASTI DILULUSKAN
Madrasah. Adalah sebuah kata yang terkandung makna di dalamnya pembelajaran keislaman. Siswa madrasah selalu dianggap memiliki nilai lebih dalam hal agama. Tentu saja nilai keagamaan tersebut (seharusnya) juga tercermin dalam perilaku dalam kehidupan para siswa tersebut. Karena itu, dalam kesempatan lomba keagamaan antarpelajar, siswa madrasah tidak masuk dalam kriteria peserta. Siswa madrasah pasti memiliki tingkat … Continue reading Kebergamaan Siswa Kita
Catatan khusus untuk Daerah Istimewa Yogyakrta (DIY) dari Pak Nuh, “Tahun lalu cukup bagus sekitar 93 persen (tidak mengulang), tetapi sekarang yang mengulang 23,70 persen dan 77 persen tidak mengulang. Ini daerah Jawa yang paling besar yang mengulang dari sisi persentase”. Luar biasa. Ungkapan tersebut bermakna bias. Tergantung dari sudut pandang mana kita akan memaknai … Continue reading UN 2010 SLTA YOGYA: LUAR BIASA